PURWAKARTA - Saat ini Eceng Gondok tumbuh liar dan banyak di sekitar danau Jatiluhur yang menyebabkan gangguan fungsi listrik dan air di waduk jatiluhur, Jum'at kemarin (16/09/2022).
Kpt Inf Budi HS beserta Anggota Mengungkapkan bahwa "Sesuai tugas Kodim, kami anggota Koramil 1905/ Jatiluhur Kodim 0619/Purwakarta melaksanakan perintah dari pimpinan Letkol Arm Andi Achmad Afandi, S.Sos, M.Si selaku Dandim 0619/Purwakarta dan Danrem 063/SGJ untuk memberdayakan eceng gondok menjadi manfaat bagi masyarakat khususnya bagi petani ikan yang kurang mampu membeli pakan ikan
Danramil 1905/Jatiluhur Kpt Inf Budi HS bergerak bersama anggotanya untuk turun membantu apa yang menurutnya bisa dibantu, baik tenaga, pikiran dan hal lainnya untuk para peternak khususnya yang ada di kolam Jaring Apung milik bapak Dadang
Dalam Kesempatannya Budi menjelaskan tata cara pembuatan pakan ikan yang terbuat dari bahan yang tadinya mengganggu atau menjadi hama yakni Eceng Gondok, saat ini bukan lagi menjadi pengganggu melainkan sudah bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak ikan.
Sebelumnya persiapkan dulu bahan-bahan yang akan kita olah menjadi pakan ikan diantaranya:1. Eceng Gondok 2. Bekatul /Dedek3. Tepung ikan 4. Bios P635. Garam Ikan 6. Tepung tapioka/Aci
Selanjutnya Budi menjelaskan tata cara pembuatannya di depan anggotanya supaya ini bisa dilakukan oleh semua baik petani Yang ada di wilayah waduk Jatiluhur maupun anggotanya untuk membantu dalam pengolahannya
Baca juga:
Petani Harus Waspada, Mafia Pupuk Merajalela
|
"Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan bahan utamanya dulu yaitu Eceng Gondok untuk dibersihkan dan dipilah serta dipisahkan antara akar dengan batang beserta daunnya, tujuannya agar tidak merusak dan bikin macet mesin, " ucapnya.
"Batang daunnya kita olah sedangkan akarnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman buah, jadi Eceng Gondok ini bukan lagi virus di waduk Jatiluhur tapi setelah dikaji dan melalui proses baru kita jadikan manfaatnya untuk pakan tersebut, " tuturnya.
"Adapun hasil pilahnya batang daunnya di giling hingga halus bilaperlu sebanyak 2 kali proses penggilingannya, hasil penggilingan tersebut kita campurkan dengan bahan-bahan yang sudah kita persiapkan sebelumnya, " jelasnya.
"Setelah Selesai mencampurkan bahan-bahan tersebut, kita masukan kembali ke mesin penggilingan yang hasilnya menjadi seperti pakan yang biasa kita beli dari toko pakan ataupun dari pabriknya, selanjutnya bisa dilakukan pengeringan dan bisa juga secara langsung hasilnya diberikan kepada ikan - ikan yang sedang di budidayakan, " imbuhnya.
Harapan Budi mudah-mudahan ini menjadi sedikit solusi buat para peternak ataupun petani disini yang sedang Berusaha dengan tujuan meringankan beban terkait kemampuannya untuk membeli pakan tersebut, " pungkas Budi. (***)